SURABAYA – Agenda tahunan Pusat Komunikasi dan Informasi Publik Universitas Airlangga (PKIP UNAIR) kembali diselenggarakan. Agenda tersebut yaitu workshop jurnalistik, video grafis, dan desain grafis bertajuk News and Content Training.
Workshop yang diselenggarakan pada Selasa (21/2/2023) di ASEEC Tower Kampus Dharmawangsa UNAIR tersebut menghadirkan Ikhwanul Khabibi selaku Vice President of Content Strategy and Innovation kumparan sebagai pemateri. Nantinya, para peserta workshop juga berkesempatan untuk magang sebagai jurnalis, videografer, fotografer, ataupun desainer grafis di PKIP UNAIR.
Baca juga:
STTAL Ciptakan Prototipe Drone Dua Media
|
Karakteristik Media Sosial
Ikhwanul mengawali materi berjudul Multiplatform Journalism dengan survei dari Katadata Insight Center di tahun 2021. Survei tersebut melibatkan sepuluh ribu responden dan 73 persen di antaranya mengaku mendapatkan informasi sehari-hari dari media sosial.
“Inilah yang menyebabkan pengguna media sosial di Indonesia mencapai 191, 4 juta orang atau setara dengan 68, 4 persen dari total penduduk Indonesia, ” terangnya.
Ikhwanul juga menyampaikan bahwa setiap bentuk konten di media sosial memiliki karakteristiknya masing-masing. Seperti konten breaking news memiliki karakteristik yaitu eksklusif, tidak mendalami isu, tidak mencantumkan nama penanggung jawab, dan mencantumkan sumber foto.
Untuk konten cuplikan peristiwa atau berita viral memiliki karakteristik yaitu berupa audio visual, mencantumkan nama penanggung jawab, dan belum tentu ada verifikasi peristiwa atau berita yang terjadi. Sedangkan konten wawancara memiliki karakteristik yaitu durasi tidak terbatas, tidak kaku, lebih bebas, minim sensor, diskusi satu arah, dan tidak melihat suatu hal dari kedua sisi.
Foto: Achmad Zidan
Lebih lanjut untuk konten talkshow memiliki karakteristik yaitu durasi tidak terbatas, cenderung kaku, lebih bebas, dan minim sensor. Lalu, konten review produk memiliki karakteristik yaitu host yang tetap, banyak konten yang mirip karena banyak kompetitor, tidak menunjukkan poin kritis, dan komersial.
Skema Produksi Konten Multiplatform
Mengakhiri materi, Ikhwanul memperbandingkan skema produksi konten sebelum dan sesudah adanya multiplatform. Sebelum adanya multiplatform, skema produksi konten yang pertama yaitu adanya isu atau peristiwa. Kedua, content manager akan menugaskan kepada reporter untuk membuat draft artikel. Ketiga, draft artikel tersebut akan dikoreksi oleh asisten redaktur dan editor sebelum dipublikasikan.
Sedangkan skema produksi konten setelah adanya multiplatform yaitu pertama dimulai dengan adanya isu atau peristiwa. Kedua, akan diadakan penentuan platform. Ketiga, reporter akan membuat bank aset. Keempat, content manager akan melakukan pemilahan aset baik dalam bentuk teks, foto, ataupun video. Tahap akhir akan dilakukan oleh asisten redaktur, editor, dan tim media sosial. (*)
Penulis: Tristania Faisa Adam
Editor: Binti Q Masruroh