Tak Bisa Wisuda di Indonesia, Bella Lanjutkan S2 di Australia

SURABAYA – Seorang mahasiswa bisa saja lulus tepat waktu, namun tidak di waktu yang tepat. Akan tetapi, bisa jadi hal itu yang membuka kesempatan lebih besar untuk belajar. 

Itulah yang dirasakan Nabella Ananda Prima, mahasiswa UNAIR angkatan 2016. Dirinya adalah peserta program kelas internasional Fakultas Psikologi (FPsi) UNAIR. Karenanya, ia belajar di Queensland University of Technology (QUT) setelah dua tahun berkuliah di UNAIR.

Baca juga: KJJT Kecam Pernyataan Kadispendik Kabupaten Pasuruan yang Mengancam Mati Jurnalis, Desak Bupati Segera Copot Hasbullah

“Awal masuk UNAIR ambil kelas internasional. Dua tahun di UNAIR, dua tahun di QUT, ” kisahnya.

Tahun 2019 dan 2020 dihabiskan Bella belajar di Australia. Sayangnya, ia tidak bisa pulang ke Indonesia untuk diwisuda karena pandemi Covid-19 yang melanda 2020 lalu. Tidak patah semangat, ia justru mendaftar program magister di QUT dan lulus tahun ini.

Baca juga: Hadir di Pelantikan Pengurus PII Pusat, Menteri PUPR: Harus Kerja Keras Selesaikan Tugas Negara

Minggu (4/12/2022) kemarin, ia diwisuda dengan menyandang gelar sarjana dari UNAIR dan QUT sekaligus.

Persiapan Matang

Baca juga: Universitas Brawijaya, Perguruan Tinggi Terbaik Pertama Versi Webometrics

Bella berkisah bahwa persiapan berkuliah di negeri orang tidaklah mudah. Selama dua tahun belajar di UNAIR, dirinya dipersiapkan untuk bisa bersaing dengan mahasiswa-mahasiswa QUT.

“Bener-bener dipersiapkan. Kelasnya aja pakai bahasa Inggris. Sudah standar luar negeri, dari model pemikiran, presentasi, dan lainnya, ” terang Bella, Kamis (9/12/2022).

Baca juga: Babinsa Koramil 0831/01 Simokerto Beri Himbauan Prokes Kepada Siswa Siswi SMPN 44

Meskipun sudah mempersiapkan diri dengan maksimal, Bella mengatakan bahwa ia masih merasakan culture shock ketika belajar di Negeri Kanguru. 

“Tetap agak kaget, sih. Jelas tantangannya lebih besar. Jauh dari rumah, homesick, kulturnya lebih individualis, ” tuturnya.

Baca juga: Transformasi Perpustakaan untuk Mewujudkan Ekosistem Digital Nasional

Kendati mendapat tantangan, Bella mengungkapkan bahwa berkuliah di Australia membuka wawasannya karena bertemu orang-orang dari berbagai belahan dunia.

“It changes me a lot. Pengalaman kuliah di luar negeri membentuk aku yang sekarang. Aku lebih pede, lebih open, berani mengemukakan pendapat, dan nggak takut salah, ” ucapnya.

Tetap Menapak Tanah

Dengan prestasi tersebut, Bella tidak lantas sombong dan lupa dengan Universitas Airlangga. Ia mengaku sangat berterima kasih kepada dosen-dosen dan staf administrasi di UNAIR yang tetap membantunya selama kuliah di QUT.

Selain itu, Bella juga mengatakan bahwa pencapaiannya tersebut tak lepas dari usaha orang tua. “(Kuliah, Red) ini proses yang susah. Untung aku punya ortu yang suportif, ” ujar Community Development Worker ACCESS Alliance tersebut.

Baca juga: Dikukuhkan, Mahasiswa Baru Pascasarjana 2022 Didorong Optimalkan Masa Studi

Bella berpesan agar mahasiswa UNAIR tidak takut untuk mengambil kesempatan dan keluar dari zona nyaman.

“Don’t be afraid to be outside of your comfort zone. Selama ada kemauan, pasti ada jalan. Jangan nyerah, ya!” (*)

Penulis: Ghulam Phasa Pambayung

Editor: Binti Q. Masruroh